Achrophobia

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang kata Phobia, baik itu phobia hewan, binatang, ketinggian, kegelapan, makanan dan yang lainnya. Phobia sendiri diartikan sebagai rasa ketakutan berlebihan terhadap benda dan situasi atau keaadan tertentu yang dialami oleh manusia akibat dari respon negatif otak terhadap obyek yang ditakuti.
Rasa takut yang dirasakan penderita phobia itu lebih kepada perasaan takut yang tidak masuk akal atau irasional. Bahkan oleh beberapa pakar Psikolog mengatakan jika Phobia adalah sebuah gangguan psikologis. Tidak jarang penderita phobia ketika berhadapan dengan obyek yang dia takuti, akan merasakan ketakutan yang hebat sehingga membuat si penderita menjadi lemah dan tidak bisa menguasai dirinya sendiri.
Dalam keaadan normal, biasanya manusia mampu mengendalikan rasa takut dalam dirinya, namun bagi penderita phobia ketakutan itulah yang seakan-akan mengedalikan dirinya sehingga terkadang mengganggu aktifitas si penderita dan orang disekitarnya. Salah satu phobia yang dialami oleh manusia adalah, phobia akan ketinggian atau yang biasa disebut Acrophobia.
Phobia ketinggian adalah salah satu phobia yang lumayan banyak penderitanya. Diperkirakan sekitar 3-5% populasi umum di dunia menderita phobia ini. Dengan perempuan 2 kali lipat lebih banyak menderita phobia ini dibanding pria. Phobia ketinggian (Acrophobia) berasal dari kata Yunani yaitu Akron yang artinya puncak dan phobos yang artinya takut. Sehingga dapat diartikan sebagai ketakutan irasional yang ekstrim terhadap ketinggian.
Meskipun terkadang penyebutannya sering salah, karena ada juga yang menyebut phobia ini dengan sebutan vertigo. Sedangkan vertigo sendiri adalah perasaan kepala berputar atau pusing yang terjadi ketika kepala tidak benar-benar dalam keaadan berputar.
Gejala-gejala yang dialami penderita phobia ketinggian ini adalah merasakan panik atau kecemasan yang berlebihan,sesak nafas, meningkatnya detak jantung, keluar keringat dingin dan mual- mual ketika berada di tempat ketinggian atau pun melihat benda-benda yang tinggi. Karena penderita acrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya.
Seringkali penderita phobia ketinggia menghindarkan aktifitasnya dengan menjauhi obyek-obyek ketinggian yang menjadi sumber ketakutanya. Sehingga benar-benar membatasi kegiatan sehari-harinya seperti dalam memilih liburan, berkunjung kerumah teman atau kerabat dan bahkan terkadang bisa menghambat pada kehidupan keja mereka.
Penyebab terjadinya phobia ketinggian ini bisa dikarenakan oleh 2 hal yaitu faktor biologis dan faktor traumatis. Faktor biologis biasanya terjadi karena disfungsi dalam menjaga keseimbangan. System keseimbangan manuasia mengintegrasikan isyarat visual propriosektif, vestibular dan terdekat untuk memperhitungkan posisi dan gerakan. Dan biasanya system keseimbangan ini akan menjadi miskin ketika manusia mengalami peningkatan tinggi badan karena isyarat visualnya menjadi surut. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya disfungsi keseimbangan sehingga munculah phobia ketinggian.
Faktor berikutnya yaitu faktor traumatis. Muncul karena adanya trauma terhadap kejadian yang pernah dialami atau dilihat oleh penderita Phobia ketinggian. Misalnya terjatuh dari gedung, hampir jatuh dari gedung atau melihat langsung orang yang mati jatuh dari ketinggian.
 
amun bukan berarti phobia ketinggian tidak bisa disembuhkan, karena dengan dilakukan cara hypnoteraphi oleh terapis yang berpengalaman dan memenuhi syarat hypnoteraphis, phobia ketinggia bisa disembuhkan denga cara bertahap atau bahkan dalam waktu yang singkat. Dengan penanganan dan terapi yang tepat penderita phobia ketinggian bisa hidup nyaman dan terbebas dari kecemasan dan ketakutan akan ketinggian.

sumber:dofida.blogspot.com

Comments
Comments