Poetry "Tuluskah?"


Puisi memang "pelampiasan" ketika tidak ada seorang pun yang bisa diajak curhat dan masalah datang pada kita. Yup, ntah kenapa pengen nge post puisi yang berbau "CINTA". Dibalikin ke awal, karena ada masalah? Cinta? hah sudahlah. Langsung saja, my first poetry.

Tuluskah?
Ketika bertahan menghajam rasa
Ketika pengorbanan tidak dianggap ada
Merasa sang surya tetap tertawa
Memandang kita penuh makna

Luka di hati tak lagi berarti
Penat badan tak lagi dipungkiri
Tak kah bisa engkau pahami?
Perihnya pengorbanan ini

Tanyakan langit akankah mereka tahui?
Berapa luka yang kucoba tutupi
Lihat jawabmu kasih
Sakitnya bukan terperi

Lambaian dedaunan sepi
Temani langkahku kini
Bukan untuk disesali
Tapi untuk dipelajari

Bukan Engkau sang pengobat hati
Tuhan tunjukkan untuk akhiri
Khianat dan mengkhianati
Balasan tulusnya hati ini

Yah, dipelajari
Jikalau semua tak seindah
Goresan tinta mimpi

Berbahagialah saja
Tuhan tumpahkan kasihnya
Tunjukkan semua
Tuluskah ia?
Tidak, tidak perlu bertanya
Berbahagialah
Karna dusta dan dusta akan selalu bersama
Dengan “tulusnya”
Dan hancur bersama pula

   Oke oke bagaimana? Beban sedikit berkurang memang. Tidak perlu disesali karna semua memang selalu datang dan pergi. Kita juga cuma bisa menerima, akankah happy ending atau ending yang dihappy happy in =D. please leave any comment. Thanks for read =D.

Comments
Comments